Jumat, 17 Juni 2011

Rabu Seru Koloni PBR '10!!!

ehm, maap ya temen-temen saya nyampah di sini (malu-malu)

Okeeh, ehem, ehem.
Hari Rabu kemarin, 15 Juni 2011, pada pukul 08.00 WIB seharusnya PBR ada kuliah PLH tambahan untuk presentasi hasil penelitian PLH. Pagi sekitar jam delapan, sudah banyak teman-teman berkumpul di depan loket FMIPA. Saat itulah tiba-tiba salah satu dari kami membuka sms dari PJ PLH tercinta kami, mbak Vita, kalo kuliah satu-satunya hari ini dibatalkan karena dosen bersangkutan harus berurusan dengan rumah sakit.
Maka keluarlah suara-suara dongkol namun pasrah dari mulut-mulut rakyat PBR '10.
Ya sudah, hari ini nggak ada kuliah.

Di tengah rintihan dongkol dan putus asa itulah, rencana jalan-jalan ke TMS Ragunan semakin mencuat. Sayangnya tidak semua bisa ikut, mbak SDH misalnya, yang memilih pulang karena masalah perut. Setelah dadah-dadah-an, ternyata mbak SDH kembali lagi, dengan wajah sumringah, bilang: ada hewan aneh di depan GSG FIK.

Rakyat PBR '10 yang tersisa pun melihat ke TKP....


Aaaah, remis tapal kuda di selokan depan Gedung Serba Guna Fakultas Ilmu Keolahragaan kawaaaan! nah, foto di atas itu hasil jepretan mbak Eci..
Kenapa dia bisa nyasar di selokan berair hitam nan busuk itu?? Di kampus yang terletak di Jakarta Timur itu?? Masih misteri (maksudnya ane blom tau pasti, hho).
Kerumunan di depan GSG pun cepat mereda, setelah remis tapal kuda itu di bawa ke orang yang lebih ahli (kakak-kakak di lab), dan di tempatkan di kolam Green House.

Hari semakin siang, saatnya menjalankan rencana ke TMS Ragunan!

Ah, ternyata ke TMS Ragunan kali ini ada hal yang cukup miris. Babeh Orang Utan merokok!!
Yaah, tentulah dia bukannya keluar kandang untuk beli rokok kretek plus pemantik api... tapi ada yang melempar rokok ke kandangnya bagaikan melempar kacang! Bahkan melempar kacang pun dilarang, kawan!

Dan lihat, ia merokok seperti babeh-babeh manusia (cuma dengan mulut yang lebih monyong dan lebih bulat saat meniup asap rokoknya..) 


Coba lihat muka anaknya yang mupeng banget pengen nyobain rokok.... Waaah, parah. Sayangi jantung dan paru-paru kalian, Pak, Dik! Tapi hal bagusnya adalah: Si Babeh memegang prinsip bahwa anak di bawah usia 17 tahun dilarang merokok. Jadi si anak cuma kebagian asap rokoknya doang. Aaaah, itu racun yang kau hirup nak...


Tak kuasa masuk ke dalam kandang untuk merebut rokok itu, sekaligus tak sanggup membayangkan perlawanan macam apa yang akan diberikan si Babeh kalau rokoknya direbut, kami cuma bisa menegur oom-oom pemberi rokok dengan ceng-cengan pemuda (apaan?).

Nah, setelah itu yaa, muter2 biasa deh. Beruntung ada anak2 dari kelompok studi yang bisa dicolek2 ilmunya (soal primata maupun burung).

snepshot

 




2 komentar:

hahhaa.. mantap siapa nih yg ngepostt..?
 
akazukin bang, hwahaha ><
 

Posting Komentar